Pengertian Cinta Kasih
Cinta
adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia
untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling
pengertian. Cinta tidak dapat dipaksakan, cinta juga datang secara
tiba-tiba. Cinta memang sangat menyenangkan, tapi kepedihan yang
ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri.
Antara cinta dan benci batasnya amat sangat tipis, tapi dengan cinta
dunia yang kita jalani serasa lebih indah, harum dan bermakna.
Cinta pun merupakan perasaan seseorang kepada lawan jenisnya, karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain-lain. Dengan cinta kita bias berbagi suka maupun duka dengan pasangan kita. Namun dalam menjalin hubungan kita harus saling melengkapi satu sama lain dan menerima pasangan kita apa adanya.
Cinta pun merupakan perasaan seseorang kepada lawan jenisnya, karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain-lain. Dengan cinta kita bias berbagi suka maupun duka dengan pasangan kita. Namun dalam menjalin hubungan kita harus saling melengkapi satu sama lain dan menerima pasangan kita apa adanya.
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu hubungan cinta diakhiri
dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang
lebih dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih
bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang,
mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
Jadi Secara
Garis Besar pengertian Cinta kasih itu sebuah perasaan sayang yang
diberika Tuhan pada sesamanya seperti cinta atau perasaan suka kepada
seseorang.Dan juga mempunyai tanggung jawab dalam suatu hubungan tersebut dan saling melengkapi satu sama lain terhadap sesama.
Unsur-unsur Cinta
Cinta selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu yaitu:
- Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
- Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
- Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
- Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Unsur Dalam Segitiga Cinta
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
- Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
- Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
- Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling menium, merangkul dan sebagainya.
Tingkatan Cinta
Ada tiga tingkat cinta, yaitu :
- Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi. Seorang wanita biasanya mudah tergoda dengan materi. Isteri yang mencintai suaminya karena ingin hartanya, berarti dia masuk dalam golongan ini. Isteri yang memijit punggung suaminya hanya ingin jatah nafkahnya ditambah. Isteri yang menyuguhkan teh hangat disertai seulas senyuman hanya karena ingin merayu minta dibelikan anting-anting. Atau isteri yang rajin bersih-bersih rumah dengan niat suami membelikan perabot baru. Semuanya masuk dalam golongan cinta tingkat ini. Cinta seperti ini adalah tingkatan cinta yang paling rendah. Jika keinginannya tidak terpenuhi maka kadar cinta pecinta golongan ini sontak turun tajam. Bahkan kemudian hatinya terisi oleh bibit-bibit kejengkelan, kebencian dan kemarahan. Sehingga bila akumulasi harapan-harapannya yang tak terpenuhi itu sudah sedemikian besar, seringkali berujung pada perselisihan, bahkan perpisahan.
- Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang ada dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal. Bahkan tak jarang ada yang rela melakukan sesuatu yang membahayakan nyawanya sendiri. Dalam melakukan semuanya itu, dia tidak mengharapkan imbalan dari kekasih atas apa yang dilakukannya itu. Yang ada dihatinya hanyalah niat tulus agar kekasihnya senang dan bahagia, itu saja. Dan inilah yang disebut cinta tulus. Dan ketika kekasih tersenyum senang, diapun turut merasakan kesenangan itu. Manakala kekasih bahagaia, hatinyapun turut merasa bahagia.
- Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu. Misalnya saja waktu sholat maghrib hampir habis dan dia membiarkan kekasihnya asyik menonton TV karena tidak mau mengganggu kesenangannya. Atau dia terus menerus memanjakannya dengan selalu membelikan barang-barang mewah secara mubazir dan berfoya-foya menghamburkan uang untuk menyenangkan kekasihnya (yang tidak punya nilai ibadah). Itu semua bertentangan dengan aturan Allah. Dan orang yang tindakannya bertentangan dengan aturanNya tidak akan menemukan ketentraman hidup dan kebahagiaan sejati. Sebab, yang meniupkan kebahagiaan dan ketenangan hidup kedalam hati manusia hanyalah Allah. Dan kebahagiaan sejati di dunia ini adalah ketika amal perbuatan seseorang itu sejalan dengan PerintahNya (sejalan dengan nurani). Yaitu ketika amal perbuatannya itu memiliki nilai ibadah.
Itulah kenapa cinta tulus saja tidak
menjamin kebahagiaan. Yang menjamin kebahagiaan adalah cinta jenis
ketiga, yakni cinta tulus mengharap Ridho Allah sekaligus kekasih. Jadi
apa yang dilakukan haruslah sesuai dengan jalur pencarian ridho-Nya
terlebih dulu, baru ridho kekasihnya
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta
menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai
dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan
anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini
bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.
- CINTA DIRI
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan
menjaga diri, manusia untuk tetap senang mengaktualisasikan diri. Ia
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan
pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia
juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan
mara
bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap
dirinya sendiri, hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan kecenderungan
untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya,
dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik
bagi dirinya dan menjauhi dirinya dari segala keburukan.
- CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan
keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia
harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada
orang-orang lain, bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain.
Oleh karena itu, Alloh ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia
pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila
ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh
kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada
orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya
kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah
dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan
Allah. Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara
cintanya kepada diri sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan
demikian akan bias merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
- CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer
bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan fungsi
penting yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, lewat
dorongan seksual terbentuk keluarga, dari keluarga terbentuk masyarakat
dan bangsa. Dengan demikian bumipun menjadi ramai, kenal mengenal,
kebudayaan berakembang. Dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju
Islam mengakui dorongan seksual jelas dengan sendirinya ia mengakui pula
cinta seksual yang menyertai dorongan tsb. Sebab ia merupakan emosi
alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun
ditekannya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan
cinta lewat pemenuhan dorongan tsb antara yang sah yaitu dengan
perkawinan.
- CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah dengan
anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang
menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya. maka para ilmu jiwa modern
berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis
seperti halnya dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini
nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya, karena barsumber
dari sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah
meninggal dunia.
- CINTA KEPADA ALLAH
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai
bentu seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. kesenangan dan
kegembiraan baginya.
- CINTA KEPADA RASUL
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah
sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua
setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati
akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang
dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru
dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya
petunjuk.
Dalil Al-Qur’an Tentang Cinta
Surat Al-Baqarah : 165
165 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا
لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ
الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu [106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah
Kasih Sayang
Pengertian Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Apabila suatu
hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan
menimbulkan perasaan yang lebih dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu
hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut
dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
Macam-macam Cinta Kasih dari Orang Tua
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi
kehidupan sianak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih
sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya, dari cara pemberian
cinta kasih ini dapat dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-material dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat anak.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika perlu, orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya, sehingga hubungan antara orang tua dan anak saling intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan. Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau mengendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang,dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.
Contoh-contoh Tentang Kasih Sayang
- Kasih sayang terhadap Allah
- Kasih sayang terhadap Rasul
- Kasih sayang terhadap sesama manusia
- Kasih sayang terhadap hewan, dan
- Kasih saying terhadap tumbuhan
kemesraan
Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari
kata dasar ‘mesra’, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan
adalah hubungan akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk
asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan
kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan
pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat
menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.
Contoh Puisi Tentang Kemesraan
Setangkai Ilalang
Karya: Huda M Elmatsani
Di hamparan perbukitan cahaya hijau bergelombang
kita nikmati waktu yang terselip di pucukpucuk daun teh
kugenggam jemarimu kaugapit lenganku
menyusuri celah sempit perkebunan.
Berdua bermesraan menikmati pemandangan alam
lerenglereng indah, nyanyian prenjak yang berpindahpindah
lalu lalang kita tumbuh menjelma bunga ilalang
menghiasi jalan setapak memperindah jejak kenangan.
Kupetik setangkai, erat kugenggam di jarimu
senyummu terurai, sesaat terdengar bisik sayang
cahaya senja tetirah di punggung perbukitan
tebing doa kita panjat hingga puncaknya.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau
mengagungkan sesuatu yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam
berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu
dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhur adalah suatu
kepercayaa bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki
kemampuan untuk ikut mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup.
Dalam beberapa budaya Timur, dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan
pemujaan leluhur adalah untuk menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik
pada orang hidup, dan kadang-kadang untuk meminta suatu tuntunan atau
bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari pemujaan leluhur adalah untuk
meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti bakti pada orang tua,
kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan keluarga.
Pengertian Belas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana
kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain
dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan
sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip
dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Cara menumpahkan belas kasihan
Dalam kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak pula cara kita menumpahkan belas kasihan.
Yang perlu kita kasihani antara lain :
Yang perlu kita kasihani antara lain :
- Yatim Piatu.
- Orang-orang Jompo yang tidak mempunyai waris.
- Pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja.
- Orang sakit dirumah sakit
- Orang cacat
- Masyarakat kita yang hidupnya menderita.
Orang-orang yang seperti diatas yang
menderita lahir dan batin serta umumnya sedikit orang yang menaruh belas
kasihan pada mereka.
Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta erotis adalah
kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya.
Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk
menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta
kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun
apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya
akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara
saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai
dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi
lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua orang anak manusia
berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi
kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.
Daftar Pustaka
http://hansravieandreas.blogspot.com/2012/04/tugas-ibd-bab-4-manusia-cinta-kasih.html
http://abdulghoni-asykur.blogspot.com/2011/03/ibd-bab-4.html
Materi: E-Book Ilmu Budaya Dasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar